MEMPENGARUHI
INVESTASI DI INDONESIA DAN
IMPLIKASI
KEBIJAKANNYA
Investasi merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah perekonomian.Ada
beberapa hal yang memengaruhi investasi, yaitu suku bunga, PDRB, utilitas,
birokrasi, kualitas SDM, regulasi, stabilitas politik dan keamanan serta faktor
sosial budaya. Hal ini menimbulkan implikasi kebijakan, yaitu penurunan suku
bunga, kebijakan fiskal, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan birokrasi
pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia,pelonggaran regulasi,
kebijakan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan, penguatan budaya
lokal.
A.Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Investasi
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi investasi,yaitu :
Pertama, suku bunga
Suku bunga merupakan factor yang
sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya
dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong
investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan
melakukan investasi.
Faktor kedua
pendapatan nasional per kapita
untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan
Kabupaten atau Kota. Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita
merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli
masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional
per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah
tersebut untuk berinvestasi. Ketiga, kondisi sarana dan prasarana. Investasi membutuhkan
sarana dan prasarana pendukung. Prasarana dan sarana pendukung tersebut
meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, pembuangan limbah.
Faktor ketiga
kemajuan teknologi meningkatkan
efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi. Dengan kemajuan teknologi
yang dimiliki oleh suatu negara akan memberikan peluang lebih besar pula
untukdapat mendorong masuknya lebih banyak investasi.
Faktor keempat
Pengaruh Tingkat Inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini
disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko
proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat
mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi
informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan
Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran
ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam
mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Faktor
kelima
Pengaruh
Insfrastruktur Seperti
dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna
berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti
jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain.
Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata
uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama memperhatikan
kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan
Struktur Ekonomi
Subandi, dalam bukunya Sistem
Ekonomi Indonesia, menulis bahwa factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi Indonesia secara umum, adalah:
1. factor
produksi
2. factor
investasi
3. factor
perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
4. factor
kebijakan moneter dan inflasi
5. factor
keuangan negara
Sedangkan Tambunan, dalam bukunya
Perekonomian Indonesia, menulis bahwa di dalam teoti-teori konvensional,
pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh ketersediaan dan kualitas dari
factor-faktor produksi seperti SDM, kapital, teknologi, bahan baku, enterpreneurship
dan energi. Akan tetapi, factor penentu tersebut untuk pertumbuhan
ekonomi jangka panjang, bukan pertumbuhan jangka pendek.
Dengan kata lain,
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan lebih baik, sama atau lebih buruk
dari tahun 2000 lebih ditentukan oleh factor-faktor yang sifatnya lebih jangka
pendek, yang dapat dikelompokkan ke dalam factor internal dan eksternal.
Factor eksternal didominasi oleh
factor-faktor ekonomi, seperti perdagangan internasional dan pertumbuhan
ekonomi kawasan atau dunia.
1. Faktor-faktor
Internal
a. Factor
ekonomi, antara lain:
· Buruknya
fundamental ekonomi nasional
· Cadangan
devisa
· Hutang
luar negeri dan ketergantungan impor
· Sector
perbankan dan riil
· Pengeluaran
konsumsi
b. Faktor
non ekonomi, antara lain:
· Kondisi
politik, social dan keamanan
· PMA dan PMDN
· Pelarian modal ke luar negeri
· Nilai tukar rupiah
2. Faktor-faktor
Eksternal
· Kondisi perdagangan dan
perekonomian regional atau dunia
Sumber:
*Artikel Fakultas Ekonomi Diponoegoro SEMARANG-INDO
*Yoga_deria.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar