Selain kisah sukses, Anda juga bisa menuliskan kisah tentang kegagalan yang dialami. Sebagai manusia, sukses dan gagal merupakan bagian dari kehidupan. Kegagalan bukan merupakan aib karena itu proses pendewasaan. Jika Anda pernah gagal, tuliskan itu di blog agar menjadi pelajaran bagi pembaca.
Misalnya, Anda pernah gagal dalam cinta. Tali kasih yang Anda rajut akhirnya terputus. Tuliskan kisahnya di blog. Analisa kenapa hal itu terjadi. Mungkin karena Anda terlalu sibuk hingga kurang memberi perhatian? Atau selera musik yang berbeda? Atau ada orang ketiga dan keempat?
Misalnya Anda kini kuliah dan pada semester lalu Anda gagal mencapai target IPK 3,00 misalnya. Ceritakan hal itu di blog. Introspeksi diri kenapa hanya mendapat 2 koma sekian dan bukannya tiga. Apakah karena Anda menghabiskan banyak waktu untuk ngeblog dan bukannya mengerjakan tugas kuliah? Atau Anda tidak belajar dengan maksimal ketika ujian semester? Analisa Anda selain bermanfaat utuk diri sendiri, juga bisa mencari cermin bagi pembaca lain.
Hal penting yang harus diingat ketika menuliskan kisah sukses atau kegagalan adalah, paparkan dengan proporsional. Jangan berlebihan. Jangan lebay. Ketika bercerita tentang kisah sukses, pastikan kalau Anda menulis dengan nada yang netral. Karena biasanya, godaan untuk bernarsis-ria sangat besar ketika berbicara tentang diri sendiri. Dalam banyak hal, narsis itu dekat dengan kesombongan.